Peringatan terhadap seekor ayam bernama Michael (Mike) ini tentu memiliki riwayat yang unik. Sebenarnya Michael adalah seekor ayam jantan yang tetap bisa bertahan hidup selama 18 bulan meski kepalanya dipotong.
Ceritanya pada 1945, petani Lloyd Olsen yang tinggal di Fruita, bermaksud menjamu mertuanya dengan makan bersama. Untuk itu, istrinya mengambil seekor ayam berusia sekitar 5 bulan lebih dari kandangnya, lalu menyembelih ayam itu untuk menu makanannya.
Karena mertuanya suka makan leher ayam, maka ketika dia memotong kepala ayam itu tak sepenuhnya putus, sehingga ayam tidak mati. Awalnya reaksi Michael sangat kuat, tapi, tidak lama kemudian dapat berjalan normal, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Karena itu, Olsen membiarkan ayam tetap hidup, supaya ia tidak disantap mertuanya.
Anehnya, sang ayam yang kepalanya habis dipotong bisa menjaga keseimbangan, dan dengan lamban berjalan ke kandang, bahkan bermaksud merapikan bulunya. Setelah Michael tidak mati, Olsen memutuskan untuk memelihara ayam itu selamanya. Ia memberi makan dengan campuran air dan susu melalui botol kecil obat tetes mata, disamping itu juga diberi tambahan jawawut dan lima jenis padi-padian. Saluran makanannya sesekali terhambat oleh lendir, disaat demikian Olsen akan membersihkannya dengan injector.
Begitulah cara Michael bisa bertahan hidup, ia bisa berjalan ke kandang yang tinggi dan tidak jatuh. Ia juga bisa berkokok, meski dengan suara parau dan lemah, namun ia tidak bisa berkokok saat fajar menyingsing. Lebih aneh lagi, bobotnya terus bertambah. Olsen mengatakan bahwa saat kepala Michael putus bobotnya hanya sekitar 2 ½ pon, saat ia mati, diluar dugaan bobotnya bertambah hampir 8 pon.
Olsen pernah membawa ayamnya itu ke Universitas Utah untuk diperiksa. Dokter mendapati bahwa meski kepala Michael sudah putus, namun mungkin karena masih ada seurat saraf utama yang belum tersentuh, sehingga dia bisa hidup. Terlepas dari kontraversinya, banyak orang dari New York, Atlanta, Los Angeles dan Santiago berduyun-duyun menyaksikan Michael. Namun, Olsen menarik sumbangan dari orang yang ingin melihat sebesar 25 sen dolar AS, sehingga telah mendatangkan keuntungan baginya sebesar 4.500 dolar AS/bulan. Karena sumbatan lendir, Michael akhirnya mati pada Maret 1947.
(Sumber: Dajiyuan)
No comments:
Post a Comment